Kisah Inspirasi - Dalam buku Success Adventures, Roger Konopasek bertutur tentang seorang koki yg mempunyai nama panggilan Hussein. Pada suatu malam di restoran tempat ia bekerja, ia sendirian. Ketika akan menutup restoran, Hussein melihat seorang pria berjalan menuju restorannya. Melihat retoran tersebut akan ditutup, pria tersebut bertanya, “Apakah mungkin ada makanan hangat bagi turis Australia miskin yg tengah tersesat di kota dan kelaparan?” Tanya pria tersebut. Tanpa berkedip, Hussein menyilakan tamunya untuk duduk dan segera mengerjakan pemintaan pelanggannya itu.
Sekembalinya dari dapur, ia mendapai ada tamu lain yg duduk
sejauh dua meja dari turis Australia itu. Saat Hussein berbicara berbahasa inggris,
tamu itu hanya mengangkat bahunya tanda tidak mengerti. Tamu itu tidak dapat
berbicara bahasa inggris tetapi hanya memberi penjelasan dengan menggunakan
bahasa arab. Hussein pernah belajar sedikit bahasa arab di sebuah sekolah Islam
sehingga ia mampu menebak bahwa pria itu berasal dari Arab Saudi, tersesat di
kota itu dan dalam keadaan sangat lapar. Hussein kemudian kembali ke dapur
untuk segera menyiapkan makanan hangat untuk kedua kalinya.
Sekembalinya ke ruang makan, ia merasakan kesunyian yg
menyedihkan. Dua pria dewasa duduk di dalam restoran kosong ditengah kesunyian
malam itu amat menyedihkan. Hussein akhirnya memutuskan untuk menghibur kedua
tamunya dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab silih berganti. Setelah beberapa
menit terlibat percakapan, ia menemukan sesuatu yg menarik. Pria arab tersebut
mempunyai bisnis ekspor impor dan sedang dalam perjalanan pertamanya ke daerah
ini untuk mencari transaksi baru sementara pria Australia itu adaah pemilik
peternakan domba yg besar. Pada saat itu Hussein mencoba menghubungkan mereka
berdua.
Hussein menanyakan apakah pria Australia itu berniat untuk
mengekspor dombanya ke Arab. Ia memperoleh jawaban berupa anggukan yg penuh
semangat. Kemudian ia kembali ke pria Arab itu untuk bertanya apakah ia
tertarik untuk mengimpor domba segar yg lezat untuk bisnis ketika musim haji dating,
kemudian Hussein memperoleh jawaban berupa anggukan yg penuh semangat.
Percakapan tiga arah pun menjadi lebih hidup. Kemudian mereka
bertukar alamat, menegosiasikan harga dan nomor rekening bank yg ditulis diatas
serbet. Setelah dua jam menerjemahkan dan bernegosiasi, kedua tamu tersebut
berjabat tangan, saling menepuk bahu dan engucapkan selamat tinggal kepada Hussein.
Tiga bulan kemudian, Hussein membuka surat dari pria Australia. Pria tersebut
berterima kasih kepada Hussein karena telah menjadi penerjemah yg baik dan
pengintai bisnis yg bermata tajam. Dalam surat itu Hussein memperoleh cek
senilai $20.000 yg merupakan bagian dari perjanjian itu.
Kisah Sukses Dengan Bermodal Keramahan
Reviewed by Raizal
on
Juli 11, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: